Opini
SA Jadi Target Densus Sejak 6 Bulan Lalu
Seputar Indonesia, Minggu 18-11-2012
Terorisme di Makassar
Terorisme di Makassar
Marwan Mas
MAKASSAR– Perancang teror bom Makassar SA, sudah menjadi target
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror sejak enam Bulan lalu.“Orang yang
sudah diidentifikasi ini sebenarnya sudah jadi target tim Densus sejak
enam bulan lalu,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat
Reskrim) Polrestabes Makassar AKBP Himawan saat ditemui di Makassar
kemarin.
Walau saat ini,kasus tersebut telah diambil alih Densus 88, kata Himawan, pengejaran SA tetap dilakukan bersama.“Kami selalu melakukan koordinasi dengan tim Densus terkait pengejarannya karena memang orang yang sudah diidentifikasi ini merupakan target lama Densus,”ungkapnya. Menurut dia, bisa saja Awaluddin dan Andika merupakan anggota baru yang direkrut dan baru pertama kali melakukan aksi terorisme. “Saat dipaksa untuk bicara siapa yang menyuruhnya,Awaluddin enggan menyebutkan nama SA,setelah itu dia baru mengaku bahwa dia disuruh oleh SA. Ini menandakan dia ini rekrutan baru,”katanya.
Diberitakan sebelumnya, Awaluddin diringkus jajaran Polrestabes Makassar karena melakukan pelemparan bom sejenis pipa paralon ke arah Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo,Minggu (11/11) lalu.Keesokan harinya, Brimob Polda Sulsel melakukan penyisiran di TKP dan menemukan bahan peledak sebanyak 8 kilogram lengkap dengan baterei dan tombol switch on-off.
Terkait dengan penemuan ini, jajaran Polda Sulsel masih enggan berspekulasi apa ada keterkaitannya dengan teroris yang sementara marak di Sulsel. Sementara itu, guru besar hukum pidana Universitas 45 Makassar Marwan Mas mengungkapkan, indikasi adanya jaringa teroris di Makassar sangat kuat. “Hal ini terlihat karena adanya serangan yang diduga merupakan teroris di Makassar, ini merupakan indikasi besar. Mereka masuk ke Makassar karena ada yang memfasilitasinya,” jelasnya.
Seperti di Poso dan Solo,lanjut dia, jaringan di sana cukup kuat karena bisa saja di sana ada yang memfasilitasinya. “Sekarang biar Densus yang mengungkap kasus ini,apalagi mereka ini memang sudah jadi target cukup lama,” katanya.
Kapolres Maros AKBP Hitman Sirait mengungkapkan, untuk mempersempit pergerakan teroris dan menghalaunya, pihaknya rutin melakukan operasi.“Bukan hanya itu, masyarakat juga dilibatkan agar bisa menjaga masing-masing wilayahnya,” katanya. Sementara itu, pengamanan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin akan diperketat, namun batas waktunya tidak bisa dipresiksikan. Agus Nyomba.
Walau saat ini,kasus tersebut telah diambil alih Densus 88, kata Himawan, pengejaran SA tetap dilakukan bersama.“Kami selalu melakukan koordinasi dengan tim Densus terkait pengejarannya karena memang orang yang sudah diidentifikasi ini merupakan target lama Densus,”ungkapnya. Menurut dia, bisa saja Awaluddin dan Andika merupakan anggota baru yang direkrut dan baru pertama kali melakukan aksi terorisme. “Saat dipaksa untuk bicara siapa yang menyuruhnya,Awaluddin enggan menyebutkan nama SA,setelah itu dia baru mengaku bahwa dia disuruh oleh SA. Ini menandakan dia ini rekrutan baru,”katanya.
Diberitakan sebelumnya, Awaluddin diringkus jajaran Polrestabes Makassar karena melakukan pelemparan bom sejenis pipa paralon ke arah Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo,Minggu (11/11) lalu.Keesokan harinya, Brimob Polda Sulsel melakukan penyisiran di TKP dan menemukan bahan peledak sebanyak 8 kilogram lengkap dengan baterei dan tombol switch on-off.
Terkait dengan penemuan ini, jajaran Polda Sulsel masih enggan berspekulasi apa ada keterkaitannya dengan teroris yang sementara marak di Sulsel. Sementara itu, guru besar hukum pidana Universitas 45 Makassar Marwan Mas mengungkapkan, indikasi adanya jaringa teroris di Makassar sangat kuat. “Hal ini terlihat karena adanya serangan yang diduga merupakan teroris di Makassar, ini merupakan indikasi besar. Mereka masuk ke Makassar karena ada yang memfasilitasinya,” jelasnya.
Seperti di Poso dan Solo,lanjut dia, jaringan di sana cukup kuat karena bisa saja di sana ada yang memfasilitasinya. “Sekarang biar Densus yang mengungkap kasus ini,apalagi mereka ini memang sudah jadi target cukup lama,” katanya.
Kapolres Maros AKBP Hitman Sirait mengungkapkan, untuk mempersempit pergerakan teroris dan menghalaunya, pihaknya rutin melakukan operasi.“Bukan hanya itu, masyarakat juga dilibatkan agar bisa menjaga masing-masing wilayahnya,” katanya. Sementara itu, pengamanan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin akan diperketat, namun batas waktunya tidak bisa dipresiksikan. Agus Nyomba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar