Rabu, 07 Maret 2012

BIOLA STRADIVARIUS

BIOLA TERMAHAL DIDUNIA. Antonio Stradivari adalah seorang pembuat biola paling ternama dalam sejarah. Dia adalah salah satu dari tiga keluarga besar pembuat biola di Cremona selama tahun 1700an dan 1800an, dua yang lain adalah Guarneri and Amati, tapi biola Stradivari telah diputuskan oleh sejarah sebagai yang terbaik. Antonio Stradivari lahir tahun 1644 dan membuka toko di Cremona, Italy, dimana dia membuat biola dan alat musik string yang lain (harpa, gitar, biola alto dan cello) sampai meninggalnya tahun 1737. Dia mengambil sebuah konsep dasar bagi biola dan menyempurnakan geometri dan desainnya untuk menghasilkan sebuah instrumen standart sebagai hasil dari kerja kerasnya yang telah mengabdikan diri selama hidupnya sebagai pembuat biola, akan tetapi biola Stradivarius adalah yang terbaik dengan suara paling jernih dan volume terbesar serta nada yang paling murni. Biola ini dikenal dengan julukan “The Hammer” alias “si Palu”. Dinamakan demikian karena pernah dimiliki oleh Christian Hammer, seorang kolektor Swedia pada abad ke 19. Biola Stradivarius ini telah berumur hampir 300 tahun, telah memecahkan rekor harga termahal yang pernah dibayarkan untuk sebuah alat musik. Biola “The Hammer” ini dibuat pada masa keemasan Stradivari 1700-1720, yang kemudian dibawa ke Amerika pada tahun 1911. Sejarah-sejarah stradivarius ini sangat banyak, diantaranya pada tahun 1908 seorang pemain biola terkenal dari Belgia bernama Eugene Ysaye sedang dalam tur konser di St. Petersburg Russia. Dia membawa 4 biola Stradivarius. Salah satu biola tersebut dicuri dari kamar hotelnya dan belum ditemukan. Tahun 1951 seorang tentara dalam perang Korea menemukan sebuah biola disembunyikan di dinding sebuah rumah pertanian. Biola itu kemudian ternyata dikenali sebagai salah satu Stradivari yang asli. menurut dugaan cerita tersebut benar dan nyata – telah muncul dalam mitos para kolektor. Semakin lama semakin banyak orang yang tidak bertanggung jawab mengcopy biola Stradivarius, akan tetapi biola Stradivarius yang asli muncul biasanya setelah pencurian atau kerusakan. memerlukam penilai biola yang benar benar terlatih untuk bisa mengetahui pembuatnya dan tempat membuat biola tersebut secara jelas. Rahasia suara merdu biola Stradivarius yang begitu mempesona barangkali memang berasal dari “langit.”Sejak berabad-abad, para ahli telah memperdebatkan apakah polesan pernis khusus ataukah pengolahan kayu secara tepatlah yang menjadi rahasia suara merdu nan kaya resonansi dari biola-biola Stradivarius. Grissino-Mayer dari Tennessee dan Dr. Lloyd Burckle dari Columbia menduga musim dingin berkepanjangan yang melanda Eropa pertengahan tahun 1400-an hingga pertengahan tahun 1800-an telah memperlambat pertumbuhan pepohonan. Akibatnya kayu-kayu pinus Alpine yang digunakan Antonio Stradivari dan para pembuat biola terkenal Italia pada abad 17, menyusut dan lebih padat dibanding kayu cemara di masa berbeda. Kepadatan khusus itulah yang menghasilkan suara indah bila kayu dijadikan alat musik. “Ada hubungan antara suara merdu sebuah biola dengan kayu yang digunakan untuk membuatnya, sementara kualitas kayu berkaitan dengan iklim dan cuaca saat pohon kayu itu tumbuh,” ujar Dr. Henri Grissino-Mayer. “Secara ilmiah dikatakan iklim dan cuaca mempengaruhi kepadatan kayu, dan kepadatan menentukan kualitas suara biola.” Grissino-Mayer –yang dua tahun lalu meneliti keaslian biola Stradivarius paling “dimuliakan” yang dijuluki The Messiah atau Sang Mesias– telah melakukan penelitian terhadap kayu-kayu pinus dan cemara yang tumbuh di dataran tinggi antara Prancis barat hingga selatan Jerman, pada kurun waktu tahun 1500 hingga kini. Ia menemukan suatu periode unik (tahun 1625-1720) dimana pohon-pohon tumbuh lambat dan memiliki cincin tahun sempit dan padat. “Cincin-cincin tahun yang sempit menunjukkan bahwa pohon mengalami pertumbuhan lambat dan berada dalam masa sulit,” tulis Grissino-Mayer dan Burckle dalam journal ilmiah Dendrochronologia yang beredar minggu ini. “Namun masa sulit akibat Maunder Minimum itu justru menghasilkan kayu yang baik, sehingga bisa dikatakan bahwa iklim dan cuaca mempengaruhi kualitas alat musik yang dibuat orang-orang Cremona (Italia) waktu itu.” Namun demikian bahan yang baik tidak akan berarti tanpa kepiawaian seseorang.

1 komentar:

  1. pinter kamu menulis,rina kamu bisa jadi penulis besar ntar rina .....

    BalasHapus