MY PROMISE (JANJIKU) - Still on the "KEBAHAGIAAN DAN KESEDIHAN ITU SATU PAKET"

Terlambat masuk kelas berdua, bolos makan berdua, makan di kelas berdua, kadang duduk sebangku berdua, bercanda berdua, ribut di kelas berdua. Semuanya selalu berdua. Tapi sayang, kebersamaan kami kurang lebih hanya setahun.

Dua kali pulang bersama naik motor. Tapi satu pun tidak ada yang gratis. Rp 5.000 -___- Masih mending naik angkot. Rp 2.000. Kecepatan 60-80-100 pula. Untuk ga ada polisi :D

--

Pernah. Setelah selesai jam olahraga, kami tidak langsung masuk ke kelas. Tapi ke warung yang jualan Tela-tela. Padahal pelajaran Muloknya Ibu Dewi (Kewirausahaan) sudah berlangsung 15 menit yang lalu. hehe anak yang disiplin ^^

"Kalau Ibu Dewi tanya, 'dari mana', kita jawab apa?"

"Bilang saja dari toilet." dengan santainya Adit menjawab sambil makan Tela-tela.

"Dari toliet, berdua?"
"Jelas nggak. Saya dari toilet, kamu dari kantin."
"Ga mau. Enak aja. Saya dari toilet, kamu yang dari kantin."

Bukannya menjawab, Adit kembali menekuni Tela-telanya sampai habis. Padahal itu saya yang beli T_T

Tapi saya ikhlas. When you smile, i smile :)

Jauh sebelum dia pergi (pindah) ke Jambi, saya pernah berjanji akan membelikan Tela-tela dan Teh Poci untuknya. Namun belum sempat saya menempati janji, dia sudah pergi. Sampai sekarang saya masih dihantui janji-janji yang saya buat sendiri. Padahal itu bukanlah sesuatu yang berat untuk ditepati.

Bisa saja saya datang ke rumahnya dan memberikan 10 kotak Tela-tela dan 10 gelas The Poci untuknya. TAPI, masa seorang Rina pergi ke rumah Devil?

Hehe maaf. ‘DEVIL’ sapaan untuk dia dari saya. Jadi tidak boleh ada yang ikut-ikutan :p

DEVIL. Karena sifatnya yang misterius, tertutup, dan kadang tidak bersahabat yang membuat dia terlihat seperti devil. Meski pun sebenarnya dia ‘baik’.

For me, sekali Devil tetap Devil. And that will never change :p

Ok, Adit (nama samaran). Tunggu Tela-tela dan Teh Poci-mu. Bukan di rumahmu, tapi di rumahku. So, datang ke rumahku! I am waiting for you. My Devil.